Minggu, 01 April 2012

iso 9001

PENDAHULUAN

PENGERTIAN ISO 9001

ISO adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti sama (Suardi, 2003). Pertama kali ISO didirikan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1947. ISO merupakan singkatan dari International Organization for Standardization. ISO adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional, dan promosi pemakaian standar internasional.

ISO 9001 merupakan Quality Management System, atau sistem penjaminan mutu, adalah mekanisme standar yang disusun, disepakati, dan diterapkan oleh suatu organisasi dalam menjalankan roda perusahaan. Sistem ini secara gamblang akan menunjukkan bagaimana perusahaan beroperasi. Bagaimana perkerjaan mengalir dari satu aktifitas ke aktifitas lain. Penanganan pekerjaan mulai dari customer, input ke dalam masing-masing proses, dan output yang dihasilkan dari setiap proses. Parameter-parameter fisik dari hasil pekerjaan, yang menentukan apakah hasil tersebut memenuhi prasayarat kualitas yang telah ditentukan dan disepakati.

ISO 9001:2000

Adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk yang dapat menjamin kepuasan pelanggan. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk. ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen (Gaspersz, 2001, p.1).

ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen mutu (Gaspersz, 2001,p.1).

Model Proses ISO 9001:2000

Model proses ISO 9001:2000 terdiri dari lima bagian utama yang menggambarkan sistem manajemen organisasi, yaitu (Gaspersz, 2001, p.3):

1. Sistem Manajemen Kualitas (Klausul 4 dari ISO 9001:2000).

2. Tanggung Jawab Manajemen (Klausul 5 dari ISO 9001:2000).

3. Manajemen Sumber Daya (Klausul 6 dari ISO 9001:2000).

4. Realisasi Produk (Klausul 7 dari ISO 9001:2000).

5. Analisis, Pengukuran, dan Peningkatan (Klausul 8 dari ISO 9001:2000).

Prinsip-Prinsip dasar ISO 9001:2000

ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip dasar.

Prinsip-prinsip ini digunakan oleh top management untuk membantu meningkatkan kinerja dari sebuah industri atau perusahaan. Berikut ini adalah 8 prinsip dasar ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001, p. 75-84):

1. Fokus Pelanggan

Industri atau perusahaan sangat tergantung pada pelanggan. Karena itu, setiap industri atau perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan baik kebutuhan dan keinginan sekarang maupun yang akan datang.

2. Kepemimpinan

Pemimpin dari industri atau perusahaan harus mampu menetapkan tujuan dan arah dari industri atau perusahaan. Selain itu, pemimpin dari industri atau perusahaan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan industri atau perusahaan.

3. Keterlibatan Personel

Keterlibatan personel merupakan faktor yang penting. Dengan melibatkan seluruh personel, manfaat yang diterima industri atau perusahaan akan lebih besar. Manfaat-manfaat yang diperoleh apabila industri atau perusahaan menerapkan prinsip keterlibatan personel adalah:

• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi termotivasi,memberikan komitmen, dan terlibat.

• Orang-orang dalam industri atau perusahaan lebih giat dalam melakukan inovasi agar tujuan-tujuan industri atau perusahaan tercapai.

• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi bertanggung jawab terhadap kinerja mereka.

4. Pendekatan Proses

Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Salah satu metode yang dipakai untuk pendekatan proses adalah PDCA. PDCA secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:

• Plan : Tetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk menyerahkan hasil yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

• Do : Implementasi proses

• Check : Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan tujuan dan persyaratan bagi produk dan laporkan hasilnya

• Action : Lakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan

5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen

Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan, dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi terhadap industri atau perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya.

6. Peningkatan Terus-Menerus

Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi.

7. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan

Keputusan yang efekif adalah berdasarkan pada analisis data dan informasi.

Analisis data dan informasi berguna untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.

8. Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan

Suatu industri dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah.

Langkah-Langkah Dalam Menerapkan ISO 9001:2000

Berikut ini dapat dilihat langkah-langkah yang diperlukan dalam menerapkan ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001):

• Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini meliputi persiapan pembentukan tim pengembangan mutu dan pelatihan dasar untuk memahami sistem manajemen mutu sesuai standar.

• Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan ini melibatkan aktivitas industi atau perusahaan, meninjau semua dokumentasi yang ada dan mengembangkan sistem mutu dalam organisasi. Pelatihan yang lebih detil lagi mungkin diperlukan untuk pelatihan karyawan dalam kunci-kunci pengembangan mutu. Jika industi atau perusahaan berskala cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan konsultan eksternal untuk membantu mempersiapkan sistem manajemen mutu.

• Tahap Implementasi

Sistem manajemen mutu yang telah dikembangkan perlu diimplementasikan dalam proyek yang sebenarnya untuk selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya.

• Tahap Audit

Audit sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah implementasi berjalan untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari audit sistem manajemen mutu adalah untuk memastikan apakah semua operasional dalam organisasi sudah berjalan sesuai dengan prosedur.

• Tahap Sertifikasi

Tahap ini meliputi sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang terakreditasi. Setelah melalui tahap ini, industi atau perusahaan resmi sebagai pemegang sertifikat ISO.

ISO 9001:2008

Adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu kualitas. ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2008 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).

Namun demikian ada perbedaan yg cukup mendasar, yakni bahwa organisasi yang menerapkan QMS ISO 9001, dan yang menghendaki sertifikasi, diwajibkan untuk mematuhi klausul-klausul yg dibuat oleh badan yg mengeluarkan standard internasional ISO 9001 tsb.

Kepatuhan atau compliance inilah yg membedakan System Manajemen Mutu ISO 9001 dengan model manajemen lainnya. Organisasi tidak bisa bebas mengembangkan sendiri system manajemennya. Itulah sebabnya audit QMS ISO 9001 disebut juga dengan compliance audit atau audit kepatuhan.

Yang menjadi fokus dalam System Manajemen Mutu - Quality Management System ISO 9001 adalah system manajemen atau pengelolaan mutu, yg harus mengacu kepada standard internasional ISO 9001 yang dikeluarkan oleh badan standarisasi internasional atau International Organization for Standardization.

Standard internasional System Manajemen Mutu - Quality Management System ISO 9001 mengatur bagaimana system manajemen harus dilakukan oleh suatu organisasi untuk bisa menjamin mutu produknya, baik barang (goods) maupun jasa (service) , agar mutu produk tsb sesuai dengan persyaratan pelanggan, atau persyaratan lain, maupun sesuai standard mutu yg telah ditetapkan organisasi.

Sebagai sebuah system manajemen formal / baku, ISO 9001 mengatur system dokumentasi organisasi terkait manajemen mutunya. Dokumen dalam system management mutu ISO 9001 biasanya berisi kebijakan mutu (Quality Policy), sasaran mutu (Quality Objectives), dan pedoman mutu (Quality Manual). Sedangkan system manajemen mutu itu sendiri mencakup antara lain:

Customer contracts

Rekrutmen dan pelatihan karyawan

Design dan pengembangan produk dan jasa

Produksi dan pengiriman produk.

Pemilihan pemasok (Suppliers)

Tanggung-jawab Manajemen.

Internal audit mutu.

Pengukuran dan pemantauan

Perbaikan berkesinambungan

Tindakan perbaikan dan pencegahan

Mutu, dalam System Manajemen Mutu - Quality Management System ISO 9001, bisa mencakup kualitas produk (Q), biaya atau Cost (C), pengiriman atau Delivey (D), keamanan / keselamatan atau safety (S) dan morale (M) atau biasa disingkat dengan QCDSM.

System Manajemen Mutu - Quality Management System ISO 9001 menggunakan pendekatan proses (Process Approach), pendekatan system (system approach) dan juga menggunakan pola Plan-Do-Check-Action (PDCA) - Continual Improvement.

Manfaat Penerapan ISO 9001:2008 adalah :

• Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

• Jaminan Kualitas Produk dan Proses

• Meningkatkan Produktivitas perusahaan & “market gain”

• Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan

• Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan

• Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok

• Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk

• Meningkatkan komunikasi internal

• Meningkatkan image positif perusahaan

• Sistem terdokumentasi

• Media untuk Pelatihan dan Pendidikan

ISO 9001:2008 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry dalam melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :

1. Proses yang terkait dengan pelangan

2. Sistem Kepemimpinan / Leadership

3. Manajemen sumber daya

4. Perbaikan dan peningkatan proses

5. Sistem manajemen

6. Sistem perbaikan yang berkesinambungan

7. Pengambilan keputusan yang Factual

8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2008) adalah Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

5 Langkah Mudah menerapkan Management System ISO 9001

1. Pengertian umum

ISO 9001 dipahami sebagai sistem manajemen mutu yang menjadikan customer sebagai orientasi keberhasilan organisasi (Prinsip Customer Focus) dengan mendayagunakan seluruh komponen organisasi sebagai suatu kesatuan utuh. ISO 9001 (Quality Management System) ini bersifat top-down, artinya diperlukan arahan dari top management untuk men-drive seluruh komponen terlibat dalam implementasi. ISO9001 sebagai QMS, meliputi aspek yang menyeluruh dan sangat fleksibel. Artinya bisa diterapkan di semua jenis organisasi, baik manufaktur, distribusi, retail, jasa, dll. ISO 9001 juga bisa menerima ketentuan perundang-undangan dan regulasi lain yang sifatnya teknis, bahkan menjadikan pertimbangan regulasi-regulasi semacam ini. ( Contoh : Meski secara eksplisit tidak mengatur mengenai pengelolaan keuangan, ISO mendukung penerapan PSAK, dan prinsip masa simpan dokumen keuangan).

ISO 9001 juga bisa diterapkan di berbagai ukuran organisasi, Penerapan ISO 9001 akan semakin kuat & maksimal jika di ikuti dengan penerapan improvement tools yang lain, seperti 5S, balance scorecard, six sigma dll.

Implementasi ISO 9001 bukan sebuah hal yang sederhana, karena penerapan sistem management ISO 9001 bukan hanya :

a. Penulisan SOP aktifitas yang berjalan, seperti yang kebanyakan dipahami. ISO 9001 mengharuskan SOP yang dituliskan tersebut diterapkan, dipantau efektifitasnya, dievaluasi secara periodik, dan jika diperlukan dilakukan penyesuaian. Dalam ISO 9001 juga ada prosedur-prosedur mandatory, artinya harus ada dalam struktur dokumentasi.

b. Bukan hanya membuat checklist dan meminta orang operasional mengisinya -- pengertian Do what you write and write what you do semata => kurang tepat. Karena harus dipastikan pengisian tersebut berdasar kondisi sebenarnya dan pada waktu yang sebenarnya.

c. Penerapannya tidak bisa dimulai dari low level atau middle level -- karena penentu kebijakan perusahaan adalah Top Management

d. Memerlukan keterlibatan semua orang --> Prinsip Involvement of People menuntut semua komponen terlibat. Bahkan klausul-klausul ISO 9001 menentukan bahwa orang dalam organisasi harus kompeten, training yang diberikan harus terarah sesuai target organisasi, terukur sesuai KPI training, dan dilakukan evaluasi atas efektifitas training tersebut dalam meningkatkan kinerja trainee.

Sistem management ISO 9001 menganut prinsip Continual Improvement. Yang salah satunya bisa diwujudkan dengan cara :

- pada setiap proses ditentukan ukuran kinerja (KPI = key performance indicator )

- semua aktifitas diukur efektifitasnya berdasarkan ukuran yang sudah ditentukan tersebut

- hasil yang diperoleh dianalisa untuk terus menerus dilakukan perbaikan

2. Persiapan

Untuk memulai implementasi ISO 9001, top management harus menunjuk team yang (minimal) terdiri dari :

A. 1 orang Project Leader (level manager) yang mempunyai tugas:

- bertanggung jawab dalam hubungan internal dan external team

- mengidentifikasi dan menentukan prioritas area yang dikerjakan

- memastikan setiap area berkontribusi dalam perumusan SOP dan dokumen terkait

- memastikan masing-masing area memberikan persetujuan atas SOP dan dokumen terkait

- memastikan setiap area mensosialisasikan SOP dan dokumen terkait hingga level operator

- memastikan terselenggara mekanisme assesment sebelum dan sesudah penerapan sistem

B. 1 atau 2 orang staf yang berperan dalam dokumentasi

- Menterjemahkan draft business flow menjadi flow chart

- Menuliskan dokumen-dokumen dalam bentuk standar

Pada tahap ini, Top Management harus memastikan semua orang bisa terlibat dalam setiap langkah project, untuk menjamin efektifitas project itu sendiri dengan cara mengumpulkan kembali semua dokumen Prosedur, Job Description, Checklist, Panduan Kualitas yang pernah dibuat.

3. Langkah Penyusunan

Dalam penyusunan dokumentasi ISO 9001 ini terdiri dari 3 (tiga ) bagian atau 3 level, Level dokumentasi yang dikenal dalam struktur ISO9001 .

Level 1. Manual Mutu : berisi kebijakan dan ringkasan prosedur. Dalam manual mutu disebutkan ukuran-ukuran proses kunci yang dijadikan acuan kinerja.

Level 2. Prosedur , atau lebih dikenal sebagai SOP. Beberapa sumber menyarankan dalam dokumen SOP digambarkan juga business flow dari organisasi, sehingga terlihat pemicu proses (input), aktifitas yang dilakukan, siapa pelaku aktifitas, dan hasil dari proses tersebut (output)

Level 3. Supported Documents. Dokumen pada level 3 ini meliputi Work Instruction (Instruksi Kerja), user guide, checklist, dan dokumen lain yang digunakan sebagai pendukung Prosedur.

Langkah-langkah penyusunan sistem ISO 9001 itu sendiri adalah sebagai berikut :

· Identifikasi fungsi-fungsi utama, input dan output sistem ( Input : pemicu sistem bekerja; Ouput : hasil dari sistem ). Proses utama ini bisa berupa fungsional atau departemental. Cukup banyak yang bingung untuk membedakan antara fungsi dengan departemen. Contoh: Fungsi Purchasing dengan departemen Purchasing. Hasil dari proses tahap ini adalah dirumuskannya fungsi-fungsi besar dari organisasi, input dan output fungsi tersebut. Misalnya Fungsi Sales, Fungsi Back Office, Fungsi Warehouse, dsb. Gambarkan hasil dari identifikasi fungsi ini berupa diagram, namakan Business Process Diagram

· Kemudian rumuskan proses apa yang dilakukan oleh masing-masing fungsi tersebut. Misalnya fungsi warehouse, proses yang dilakukan adalah Receiving, Delivery, dan Stock Taking. Gambarkan aktifitas fungsi tersebut dalam diagram, namakan Context Diagram.

· Selanjutnya rumuskan alur aktifitas dari masing-masing proses ke dalam diagram. Diagram aktifitas ini yang akan dicantumkan dalam SOP.

· Berikutnya, masing-masing aktifitas dibuatkan Work Instruction / Instruksi Kerja nya. WI ini adalah narasi langkah demi langkah aktifitas yang dilakukan oleh operator. Dalam WI harus disebutkan juga alat bantu yang digunakan, parameter yang harus diperhatikan, hubungan dan interaksi dengan pihak lain.

4. Langkah penerapan

Fase penerapan ini adalah salah satu bagian terberat dari langkah penerapan ISO 9001. Dalam beberapa kasus, dokumentasi yang sudah disusun ditolak oleh operasional dengan berbagai alasan, misalnya terlalu rumit, memberatkan operasional, memperlambat proses dll dsb. Padahal kita tahu bahwa sebelumnya operasional sudah menyetujui prosedur -yang mereka buat sendiri dan mereka tanda tangani sendiri. Peranan project leader dan Top Management untuk menggunakan "tangan besi" sangat penting. Negosiasi bukan berarti harus selalu mengalah, dan mundur lagi, tetapi perlu ditekankan pentingnya penggunaan mekanisme jalan dulu, baru dievaluasi.

Dalam fase ini penting diperhatikan keterlibatan HR dalam team. Karena akan terkait dengan sosialisasi SOP, WI , Job Desc.

Sebelum mulai menerapkan sistem, beberapa hal yang perlu diperhatikan:

- Pastikan dokumen terkait sistem yang akan disosialisasikan sudah tersedia. SOP, WI -- lengkap dengan approval-nya, cheklist, Job Desc (sudah dengan tanda tangan job handler)

- Pelaksana yang tertera di SOP dan WI sesuai dengan kenyataan (tuliskan jabatan, bukan nama)

- Penanggung jawab proses (atasan langsung - atau yang memberikan approval sistem) ada di lokasi. Lebih baik lagi si pimpinan sendiri yang mensosialisasikan sistem baru tersebut.

5. Evaluasi

Standar ISO 9001 mensyaratkan dilakukan evaluasi secara periodik dengan mekanisme Internal Quality Audit. Tidak dibakukan berapa lama periode audit ISO 9001 secara internal tersebut harus dilakukan, tetapi yang jelas harus ditentukan periodenya, sekaligus mekanisme pembahasan hasil temuan audit dalam Management Review.

Audit dilakukan untuk mengukur efektifitas penerapan ISO 9001, menangkap rooms for improvement, memberikan catatan bagi implementasi yang sudah baik dan pengukuran kinerja dengan membandingkan kondisi aktual dengan KPI yang telah ditentukan.

Baik setelah dilakukan audit maupun ketika pelaksanaan, jika ditemukan ketidaksesuaian atau ada masukan untuk perbaikan terhadap sistem yang baru dijalankan, bisa dilakukan fine tune atas sistem. Perubahan terhadap sistem juga tidak bisa serta merta diganti, ada mekanisme perubahan. Langkah pengubahan flow adalah sebagai berikut :

- dimulai dengan request oleh pihak yang berkepentingan

- pembahasan oleh pihak terkait

- updating oleh pengontrol dokumen

- approval dokumen baru oleh pihak yang berkepentingan

- penyebaran copy dokumen, dilengkapi catatan effective date penerapan sistem baru tsb.

Pada intinya, ISO bertujuan untuk mengharmonisasi standar-standar nasional di masing-masing negara menjadi satu standar internasional yang sama. ISO digunakan sebagai: (Rabbit & Bergh, 1994)

Fondasi dari kegiatan perbaikan yang kontinu untuk kepuasan pelanggan.

Sistem dokumentasi yang benar dari perusahaan.

Cara yang jelas dan sistematik dari manajemen mutu.

Mendapatkan stabilitas dan konsistensi dalam kegiatan dan sistem.

Kerangka kerja yang bagus untuk perbaikan mutu.

Praktek manajemen yang lebih efektif dengan otoritas dan tanggung jawab yang jelas terhadap orang yang berkaitan dengan mutu proses dan produk.

Pedoman untuk melakukan segala sesuatu dengan benar di setiap saat.

Cara untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu, dan kemampuan berkompetensi dari perusahaan.

Persyaratan untuk melakukan bisnis internasional

TIP Memilih / Mencari Konsultan ISO 9001 / Consultant ISO 9001:

Bila Perusahaan anda ingin menerapkan System Manajemen ISO baik ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 22000, ISO 16949 yang bertujuan untuk improvement dan perbaikan kinerja yang berkesinambungan maka anda memerlukan Konsultan ISO / Consultant ISO yang handal dan berpengalaman dibidangnya hal ini sangat diperlukan dan sangat bermanfaat untuk perkembangan/ pertumbuhan Bisnis anda.

Di Indonesia Banyak sekali Konsultan ISO / Consultant ISO yang menawarkan harga murah, namun anda jangan terkecoh dengan Konsultan ISO / Consultant ISO yang seperti itu, karena akan berakibat sangat fatal bagi perusahaan anda. Kenapa demikian karena Konsultan ISO / Consultant ISO yang memberikan harga murah pasti akan banyak meninggalkan PR bagi tim anda, karena mereka akan datang memberikan konsultasi jika pekerjaan yang mereka tinggalkan/tugaskan sudah di selesaikan oleh Tim anda.

Memilih Konsultan ISO / Consultant ISO yang benar adalah Konsultan ISO / Consultant ISO yang memberikan konsultasi dan bimbingan tahap demi tahap, dari tahap Pembentukan Tim ISO, Training ISO, Penyusunan dan Pengembangan Dokumen ISO, Implementasi ISO, Training Audit ISO, Audit Internal, sampai pendampingan pada saat audit sertifikasi. Hingga anda mendapatkan sertifikat ISO itu sendiri.

Di Indonesia Konsultan ISO / Consultant ISO mempunyai metode kerja seperti itu & memberikan Jaminan Kelulusan serta Moneyback Quarantee baru di SIEN Consultants, bahkan semua Konsultan ISO / Consultant ISO yang dimiliki Consultant merupakan karyawan tetap dan berpengalaman diberbagai bidang jasa / Industri. Tidak seperti perusahaan Konsultan ISO / Consultant ISO lainnnya yang mengunakan system kontrak /freelance pada tenaga Konsultan ISO / Consultant ISO nya.

Tugas dari pada seorang Konsultan ISO / Consultant ISO bukan hanya membawa perusahaan tersebut mendapatkan sertifikat, namun Konsultan ISO / Consultant ISO harus mempu menset-up system ISO yang mudah dipahami dan dimengerti oleh semua karyawan sehingga nyawa dari pada ISO tersebut bisa di ambil oleh semua karyawan dan mereka benar – benar merasakan manfaat dari ISO itu sendiri.

Selain itu juga seorang Konsultan ISO / Consultant ISO harus mampu menyatukan Teamwork dari semua departemen yang ada sehingga tidak ada Gap di antara mereka. Ketika perusahaan di bidang jasa Konsultan ISO / Consultant ISO dan mempunyai tenaga Konsultan ISO / Consultant ISO mampu menjalankan tugas dan fungsi sebagaimana mestiya maka perusahaan tersebut akan tetap eksis, walaupun perusahaan Konsultan ISO / Consultant ISO lainnya memberikan harga lebih murah, Client – client mereka dijamin tidak akan lari karena sudah mendapatkan kepuasan dan memberikan kepercayaan yang tinggi pada perusahaan Konsultan ISO / Consultant ISO tersebut.

Berikut adalah hal-hal mendasar yang perlu anda lakukan untuk dalam memilih Konsultan ISO / Consultant ISO :

1. Carilah Referensi

Anda dapat mencari informasi mengenai Konsultan ISO / Consultant ISO ini melalui kawan-kawan anda atau rekan bisnis anda, sehingga Kualitas kinerja dari Konsultan ISO / Consultant ISO tidak diragukan lagi. Bahkan informasi mengenai Konsultan ISO / Consultant ISO ini mudah ditemukan di google search engine dengan mengetik “ JASA Konsultan ISO / Consultant ISO ”. maka anda akan menemukan ribuan jasa Konsultan ISO / Consultant ISO.

2. Carilah melalui direktori-direktori

Biasanya para Konsultan ISO / Consultant ISO yang andal terdaftar pada banyak direktori baik dari directory buku atau secara online. Untuk itu anda perlu meluangkan waktu yang cukup untuk menemukan Konsultan ISO / Consultant ISO yang tepat sesuai yang anda inginkan.

3. Bacalah bagian testimonial/kesaksiannya

Banyak Konsultan ISO / Consultant ISO yang memiliki referensi daftar Client dalam situs mereka perusahaan – perusahaan yang telah ditanganinya. Dengan mengacu pada referensi daftar client maka anda akan memperoleh gambaran yang tepat mengenai pengalaman, kualitas dan bagaimana cara kerja mereka serta keunggulan mereka terutama yang berhubungan dengan layanan terhadap pelanggan.

4. Bicaralah secara langsung

Dengan Bicara atau bahkan datang langsung ke kantor Konsultan ISO / Consultant ISO akan lebih baik karena anda bisa memastikan perusahaan Konsultan ISO / Consultant ISO tersebut fiktif atau tidak, Karena tidak di pungkiri sekarang ini banyak perusahaan jasa Konsultan ISO / Consultant ISO yang memiliki kantor Fiktif yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu dengan datang & berbicara langsung banyak membantu kita dalam mendapatkan gambaran mengenai ISO itu sendiri.

5. Berapa lama anda mendapatkan respons?

Bila anda mengirimkan sebuah email pertanyaan kepada penyedia layanan jasa Konsultan ISO / Consultant ISO, berapa lama yang anda butuhkan untuk mendapatkan jawaban? Bila anda tidak mendapatkan jawaban apappun dalam waktu 24 jam maka mungkin itu adalah suatu tanda yang kurang baik. Kebanyakan dari Konsultan ISO / Consultant ISO memang menggunakan email untuk menjawab pertanyaan, namun itu bukanlah suatu kendala untuk menunggu paling lama 24 jam untuk mendapatkan sebuah respons atas email anda.

6. Carilah melalui Google

Anda dapat menggunakan mesin pencari untuk menemukan orang yang anda cari. Dengan mengetikkan kata kunci “ Jasa Konsultan ISO / Consultant ISO ” maka anda akan melihat ribuan penyedia jasa Konsultan ISO / Consultant ISO.

7. Pilihlah beberapa Konsultan ISO / Consultant ISO

Anda akan menemukan banyak penyedia jasa di bidang ini yang menawarkan hal yang hampir mirip atau sejenis. Untuk itu anda perlu meluangkan waktu yang lebih banyak untuk menentukan pilihan yang paling tepat untuk usaha anda.

8. Mintalah bukti pekerjaan mereka

Perusahaan apa yang pernah menggunakan jasa Konsultan ISO / Consultant ISO mereka? Seberapa bagus posisi dari hasil pekerjaan mereka di mesin pencari Google? Anda dapat membuktikannya dengan melihatnya secara langsung.

9. Bagaimana dengan etika kerja mereka?

Bekerja sama dengan jasa Konsultan ISO / Consultant ISO yang diutamakan adalah Kehandalan, Kecepatan tanggap, Jaminan dan Empati,

10. Pikirkan kembali tentang apa yang anda rasakan

Dengan beberapa pertimbangan tersebut di atas, bagaimana perasaan anda untuk bekerja sama dengan Konsultan ISO / Consultant ISO ? Anda perlu mengetahuinya secara jelas mengenai cara kerja & metode yang dimiliki Konsultan ISO / Consultant ISO tersebut, karena layanan Konsultan ISO / Consultant ISO mempengaruhi baik/buruknya kinerja perusahaan dan sangat erat hubungannya dengan perkembangan bisnis anda. Bila perusahaan anda membutuhkan Konsultan ISO / Consultant ISO maka pastikanlah bahwa anda bekerjasama dengan ahlinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar