Model biaya” historis (historical cost) merupakan
basis akuntansi yang dominannya pada banyak Negara, karena model ini paling
objektif. Dalam model ini aktiva yang dibeli sekian tahun yang lalu akan tetap
Nampak dalam laporan keuangan pada harga perolehannya yang dinyatakan dalam
satuan uang sebesar nilainya pada saat perolehan aktiva tersebut. Adanya
inflasi, apalagi yang tingkatnya tinggi, menyebabkan kesulitan dalam
menginterprestasikan laporan keuangan. Sehingga relevansi model biaya-biaya
historis dengan pengambilan keputusan oleh para pemakai laporan keuangan
diragukan.
Sementara
relevansi model biaya-biaya historis ini dalam sebuah lingkungan berinflasi
rendah masih dipertanyakan, maka tentu saja didalam lingkungan dengan inflasi
tinggi relevansi tersebut hilang sama sekali. Negara-negara seperti inngris san
AS yang pada umumnya berhasil mengendalikan inflasi, menggunakan kas historis
untuk tujuan pelaporan keuangan dengan dasar pemikiran bahwa inflasi tidak
mempunyai dampak yang signifikan. Tetapi Negara-negara yang mempunyai inflasi
tinggi tidak dapat bertahan dalam mempergunakan model biaya-biaya historis
untuk pelaporan keuangan. Mereka menggunakan model-model yang disesuaikan
dengan inflasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar