Secara resmi
petualangan Raul di Jerman akan tuntas pada musim ini. Schalke telah
menyodorkan perpanjangan kontrak selama setahun kepada legenda sepakbola asal
Spanyol itu. Tapi mantan striker Real Madrid
ini menampik. Alhasil, Kamis waktu setempat, diumumkanlah usainya petualangan
pemain bernama lengkap Raúl González Blanco. Kemanakah hendak sang legenda
mengadu nasib? Hingga kini tak ada kabar pasti yang tersiar.
Namun hadirnya pengumuman ini
setidaknya telah memberikan jawaban atas keraguan yang menyelimuti masa depan
Raul bersama Schalke. Media dalam beberapa pekan terakhir telah mengulik soal
nasibnya. Ada gosip yang berhembus, talak tiganya Raul ini tak lepas dari
urusan gepokan euro yang diberikan.
Raul ingin kontrak lebih dari
setahun. Ia juga tak senyum sumringah ketika mendengar tawaran Schalke yang
hanya menyodorkan kertas berisi kontrak bernilai €3 juta per musim. Angka
tersebut sama saja memotong penghasilannya. Sekedar diketahui saja, saat ini
Raul memperoleh gaji sebesar €7 juta.
Tapi gosip itu buru-buru diredam
oleh Direktur Olahraga Schalke Horst Heldt. Pejabat klub Bundesliga Jerman ini
mengklaim urusannya tak hanya bermuara pada urusan duit. Heldt berdalih, alasan
utama mengapa Raul menuntaskan petualangannya karena urusan keluarga.
Raul kabarnya ingin menjejak
kehidupan baru. Di usianya yang telah menginjak 35 tahun dan selama 20 tahun
bergelut dengan sepakbola profesional di level tertinggi, ternyata ada
kegelisihan dalam diri Raul. Karir bukan lagi hal utama. Tetapi ia ingin menata
kehidupannya lebih bermakna.
Sinyal itu sempat terlontar dari
mulut sang pemain. Wartawan bertanya,"Apakah partisipasi Anda di Liga
Champions ini akan memperpanjang kontrak dengan Schalke?" Raul
menjawab,"Ada faktor-faktor lain". Meski tak menjawab lugas namun spekulasi
mengarah kalau Raul memang lebih ingin meluangkan waktunya agar bisa lebih lama
bersama keluarga.
Ia pun sempat mengungkapkan
keinginannya berlaga di kompetisi liga yang tak lagi menuntut level tinggi.
Tapi ke mana Raul pergi, tentunya ia tak akan bisa melenggang begitu saja.
Sosoknya sudah terlanjur terpatri di dalam hati para fans setianya. Ia telah
mewariskan rekam jejak yang tak akan terlupakan di Jerman.
Ini bukanlah gombal yang berlebih.
Tengoklah di tempat kediamannya di Dusseldorf. Raul ternyata diperlakukan bak
seorang raja. Di sana, setiap orang yang berpapasan dengannya memperlihatkan
sikap hormat. Ia pun akrab disapa dengan sebutan Senor Raul. Sebutan itu
tak hanya datang dari para suporter Schalke tapi terlontar juga dari mereka
yang mungkin tak menggilai klub tempat Raul
mengasah talenta
|
Raul |
Statistik Sepanjang Masa di Schalke
|
|
Hal yang sama juga terjadi di Gelsenkirchen, kandang dari Schalke. Di kota berpenduduk sepuluh kali lipat warga Jakarta di siang hari itu, Raul begitu dipuja layaknya orang suci. Ini terlihat dengan rencana Schalke yang akan menyimpan nomor tujuh hingga batas waktu yang tak terkira. Lalu Raul juga dipertimbangkan untuk masuk sebagai salah satu kandidat Schalke Hall of Fame. Rencananya lagi, pihak klub akan menyiapkan sebuah laga testimonial pada 2013 melawan sebuah klub Spanyol.
Daya pikat yang diberikan Raul di
Jerman ini sebenarnya hanya ditorehkan dalam masa dua tahun. Sebuah masa yang
hanya terpaut seperdelapan lebih singkat dari masa yang pernah ia habiskan di
Real Madrid. Tapi perlakuan yang diberikan Schalke sungguh berbeda bagaikan
terpisahnya jarak Timur dan Barat jika dibandingkan dengan Real Madrid.
Dalam waktu yang tak terlalu lama
itu, Raul berhasil menyumbangkan 27 gol dari penampilannya di kompetisi
Bundesliga Jerman. Sementara di Madrid ia memberi 228 gol. Tentunya, torehan
gol di Schalke tak bisa diremehkan begitu saja. Selain produktif di lapangan,
ia juga memperlihatkan komitmen dan profesionalismenya sebagai seorang pemain.
Hal semacam inilah yang kemudian
menyentuh hati para pemuja Schalke. Di usianya yang telah terbilang senja untuk
ukuran sepakbola berlevel tinggi, ia tetap mampu memberikan 100 persen
kemampuannya. Kebugarannya tak terbantahkan dalam latihan maupun saat
bertanding. Tercatat ada 95 kali penampilan selama 8.287 menit Raul beraksi.
Catatan statistik penampilan itu bahkan melampaui seluruh rekan sejawatnya di
dalam tim.
Bagi Schalke, kehadirannya juga
menambah daya gedor lini depan semakin kuat. Ia mempertontonkannya ketika gol
pentng sewaktu melawan Valencia pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions
musim lalu. Lalu ia juga mempertontonkan ketika bertemu Inter Milan di ajang
yang sama.
Menyimak sederet catatan perjalanan
tersebut Raul telah memperlihatkan dirinya memang layak disapa sebagai seorang
legenda. Raul pun mengakui sulit rasanya untuk mengucap selamat tinggal kepada
Jerman. Dan, kepergiannya ini tentu akan menjadi kehilangan yang teramat besar.
Tak hanya buat Schalke tetapi juga bagi gairah di Bundesliga hingga kompetisi
Eropa secara umum.
Ya, di penghujung musim nanti,
pencetak gol terbanyak dalam sejarah klub Eropa ini akan menuntaskan karirnya.
Jadi, tak berlebih kiranya agar Anda tidak mengabaikan tiga laga sisa Schalke
ke depan. Ketika Anda abai maka Anda sejatinya telah kehilangan momentum
berharga. Ya, boleh jadi kita tak akan lagi bisa melihat sosok seperti Raul di
kemudian hari.
COMMENT:
I think this is the figure of a player who can make a role model for every young child, especially football lovers.
I think this is the figure of a player who can make a role model for every young child, especially football lovers.
At Real Madrid he has proved that
he deserved to be captain and prince of the Bernabeu, has many titles that have
given Raul including the Champions League title prestigious enough for a football
player.
Unfortunately at her age of 30
who had stepped on, he's already lacking a core position at Real Madrid, so he
had to leave Real Madrid, many people who sneer Real Madrid because they have
been to remove the icon.
At Schalke Raul proves that he
has not exhausted in scoring affairs, in his first season with Schalke Schalke
he could bring in. 8 League champions and until now Raul to become an
influential player for Schalke.
Due to a contract with Schalke,
Raul future so uncertain, but Raul is still a top score in Europe and still
remains a hero to the Spanish and German.
Because the professional attitude
and so in his honor at raul very well respected and will respect him and a
friend of his opponents.
This is the best player world
Tidak ada komentar:
Posting Komentar